Sainskita.com - Empat fenomena langit terjadi pada bulan Mei 2021. Bagi Anda, pencinta fenomena langit, memiliki kesempatan untuk mengamati fenomena langit tersebut.
Dikutip dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, fenomena langit yang terjadi pada Mei ini yaitu konjungsi (solar) Uranus, konjungsi tripel Bulan-Jupiter-Saturnus, fase Bulan perbani akhir, hingga hujan meteor.
Berikut penjelasan rincinya.
Konjungsi (Solar) Uranus
Konjungsi (solar) uranus merupakan konfigurasi ketika Uranus, Matahari, dan Bumi berada pada satu garis lurus dan Jupiter terletak sejajar dengan Matahari. Puncak konjungsi Jupiter terjadi pada 1 Mei pukul 02.44 WIB.
Konsekuensi dari fenomena ini yaitu Uranus tidak akan tampak lagi di atas langit malam karena sejajar dengan Matahari.
Jika Uranus dapat diamati, maka akan tampak lebih redup dan berukuran sangat kecil. Sebab, jarak Uranus dengan Bumi akan lebih jauh ketika Uranus mengalami konjungsi dengan Matahari.
Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus
Fenomena langit ini terjadi selama empat hari yaitu 3-6 Mei 2021. Fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 02.00 waktu setempat hingga berakhirnya fajar bahari atau 20-24 menit sebelum terbit Matahari dari arah timur-tenggara.
Fase Bulan Perbani Akhir
Puncak fase Bulan perbani akhir bakal terjadi pada pukul 02.50.06 WIB. Fenomena Bulan perbani akhir dapat disaksikan ketika ketika terbit sekitar tengah malam dari arah timur-tenggara, berkulminasi di arah selatan terbit Matahari, dan kemudian terbenam di arah barat-barat daya setelah tengah hari.
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid
Fenomena langit ini aktif mulai dari 19 April hingga 28 Mei. Pucak aktivitasnya terjadi pada 6 Mei pukul 09.00 WIB.
Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian yang terletak di konstelasi Aquarius. Hujan meteor ini berasal dari sisa debu komet Hailey yang mengorbit Matahari setiap 76 tahun sekali. [far]