Berita sains hari ini dan informasi sains hari ini: Cahaya bisa mempengaruhi suasana hati manusia.
Sainskita.com - Jika di hadapan kita ada jalan yang terang dan gang yang gelap, sebagian besar kita tentu memilih untuk lewat di jalan yang terang. Kita takut untuk berjalan melewati yang gelap. Tapi, kenapa bisa begitu?
Dikutip dari IFLSience, Jumat (18/6/2021), cahaya memainkan peranan penting dalam fisiologi manusia. Cahaya mampu mempengaruhi suasana hati dan pengaturan emosi kita.
Meskipun mekanisme yang tepat tentang bagaimana cahaya mempengaruhi suasana hati pada manusia masih belum jelas, temuan pada hewan pengerat menunjukkan bahwa cahaya mungkin memiliki efek pada rasa takut dan pusat pemrosesan emosional pada otak di area yang disebut amigdala.
Para peneliti dari Monash University dan Australian Catholic University ingin mempelajari lebih lanjut tentang ini dan merancang eksperimen manusia menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) untuk menyelidiki bagaimana terang dan gelap memengaruhi aktivitas amigdala.
Dalam hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, mereka menemukan bahwa cahaya sedang lebih menekan aktivitas amigdala daripada cahaya redup dan karenanya dapat memberikan penjelasan mengapa kegelapan dapat menyebabkan kita lebih takut.
Penelitian ini melibatkan 24 partisipan yang menjalani fMRI saat terkena cahaya sedang (100 lux) atau cahaya redup (10 lux). fMRI memungkinkan peneliti untuk melihat area otak yang diaktifkan secara real-time dengan melihat perubahan aliran darah di otak.
Para peneliti menemukan bahwa ketika partisipan terpapar cahaya sedang, aktivitas amigdala mereka pada fMRI lebih rendah dibandingkan saat mereka terpapar cahaya redup.
Selain itu, amigdala juga terhubung ke wilayah otak yang disebut korteks prefrontal Ventromedial (vmPFC) yang terlibat dalam pemrosesan risiko, respons emosional, dan ketakutan tingkat tinggi.
Wilayah otak ini memainkan peranan penting dalam pengaturan aktivitas amigdala dan sangat penting dalam penekanan respons emosional.
Penulis studi terbaru juga menemukan bahwa cahaya tidak hanya secara langsung menekan aktivitas amigdala, tetapi juga tampaknya meningkatkan konektivitas antara amigdala dan vmPFC yang dapat menjelaskan bagaimana cahaya bermanfaat bagi pengaturan emosi.
"Cahaya adalah alat terapi yang efektif untuk masalah suasana hati. Kami telah menunjukkan bahwa cahaya redup hingga sedang menekan aktivasi amigdala dan meningkatkan konektivitas amigdala-vmPFC. Efek ini dapat berkontribusi langsung pada efek peningkatan suasana hati dari cahaya melalui peningkatan pemrosesan emosional, dan pengurangan emosi terkait rasa takut," tulis para penulis dalam hasil penelitian mereka.
Baca Juga: Otak Kita dan Alam Semesta Memiliki Kemiripan Lebih dari yang Kita Duga Sebelumnya
Penelitian lebih banyak harus dilakukan untuk menjelaskan mekanisme yang tepat di mana cahaya menekan aktivitas amigdala dan meningkatkan konektivitas ke vmPFC, tetapi pekerjaan ini tampaknya menunjukkan alasan mengapa manusia lebih takut dalam gelap daripada dalam terang. [skt]