Berita sains hari ini dan informasi sains hari ini: Planet Vulcan pernah dianggap ada keberadaannya di Tata Surya kita.
Sainskita.com - Seorang astronom pada abad ke-18 memperkirakan ada planet lain yang mempengaruhi orbit Merkurius saat berevolusi mengelilingi Matahari. Nama planet tersebut yaitu planet Vulcan.
Setelah diamati, keberadaan planet kesembilan di Tata Surya itu tidak berhasil ditemukan karena memang tidak ada. Teori relativitas umum Eistein menghancurkan anggapan tentang keberadaan planet itu.
Jadi, begini ceritanya. Hahaha .... Pada tahun 1846, astronom dan matematikawan Urbain Le Verrier duduk dan mencoba untuk menemukan sebuah planet yang belum pernah terlihat sebelumnya oleh manusia.
Planet Uranus di Tata Surya telah bergerak dengan cara yang tidak terduga, seperti yang diprediksi oleh teori gravitasi Newton.
Meskipun perbedaannya kecil, ada perbedaan antara orbit Uranus yang diamati dan cara fisika Newton memperkirakan orbitnya.
Pada Juli, Le Verrier mengusulkan bahwa perbedaannya dapat dijelaskan oleh planet lain di luar Uranus, dan membuat prediksi tentang orbit benda yang sebelumnya tidak diketahui ini.
Menjadi matematikawan pertama dan astronom kedua, dia tidak benar-benar tertarik untuk menemukannya dengan teleskop sekarang karena dia menemukannya dalam matematika, dan tugas mencarinya diserahkan kepada astronom Jerman Johann Gottfried Galle.
Pada 23 September 1846, Galle melihat tempat yang telah diprediksi Le Verrier akan ditemukan planet baru, dan dia benar-benar berhasil menemukannya dalam jarak 1 derajat dari tempat itu, yakni planet Neptunus.
Jadi, setelah menemukan planet baru dengan melihat orbit planet lain, Le Verrier terpanggil untuk melihat planet Merkurius.
"Merkurius, yang begitu dekat dengan Matahari, adalah planet paling sulit di Tata Surya kita untuk diamati dengan asumsi tidak ada planet kesembilan di luar sana," tulis IFLSience seperti dilansir Sabtu (19/6/2021).
Le Verrier ditugaskan untuk merencanakan orbit Merkurius menggunakan fisika Newton. Tapi dia tidak bisa. Tidak peduli berapa banyak dia mencoba, orbit eksentrik Merkurius tidak masuk akal.
Menurut teori Newton, planet-planet bergerak dalam orbit elips mengelilingi Matahari, tetapi pengamatan menunjukkan bahwa orbit Merkurius bergoyang lebih dari yang dapat dijelaskan oleh gravitasi yang diberikan oleh planet-planet lain yang diketahui.
Seperti halnya Uranus, dia percaya bahwa ini disebabkan karen adanya planet lain yang mengubah jalur planet tersebut. Dia akhirnya menamai planet tersebut dengan nama planet Vulcan.
Segera para astronom mulai melaporkan pengamatan planet ini, yang pertama dilakukan oleh Edmond Modeste pada tanggal 26 Maret 1859.
Berdasarkan pengamatan Modeste, Le Verrier menghitung prediksi orbit planet, yang dia yakini akan melintasi dua hingga empat kali setiap tahun.
Le Verrier menyempurnakan perhitungannya berdasarkan pengamatan lain, tetapi tetap saja planet itu tidak pernah terlihat dengan cara apa pun.
Namun, planet Vulcan tetap diyakini keberadaannya sebagai planet kesembilan di Tata Surya selama sekitar 70 tahun.
Hingga pada akhirnya, anggapan tentang adanya planet tersebut dihancurkan oleh teori fisika baru, yakni teori relativitas umum Einstein.
Teori Einstein mampu memprediksi jalur Merkurius tanpa ada planet tambahan yang mempengaruhi goyangannya.
Teori ini menempatkan gravitasi sebagai akibat dari kelengkungan ruang-waktu oleh benda-benda besar, dengan benda-benda yang lebih dekat dengan benda-benda besar lebih terpengaruh.
Jadi perubahan, atau goyangan, orbit Merkurius dapat dijelaskan oleh teori, sedangkan planet-planet luar, yang kurang dipengaruhi oleh kelengkungan, sedikit terpengaruh oleh perhitungan baru, mengingat jaraknya dari Matahari.
Dengan demikian, teori Einstein dapat menjelaskan orbit Merkurius dan orbit Bumi, Mars, Jupiter, dan lain-lain tanpa bantuan planet tambahan.
Jadi, planet Vulcan tidak ada lagi. [skt]