Sainskita.com - Garis-garis di kuku bisa menjadi salah satu gejala seseorang pernah terinfeksi COVID-19. Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti utama di ZOE COVID-19 Symptom Study di Inggris.
Dilansir dari IFLSience, Kamis (20/5/2021), peneliti utama dari pusat penelitian gejala Covid-19 itu, Tim Spector lewat akun Twitter miliknya mengatakan garis Beau atau garis yang melintang horizontal yang di kuku bisa menunjukkan seseorang pernah terjangkit Covid-19.
Garis Beau memang belum ditambahkan sebagai salah satu gejala resmi COVID-19. Meski demikian, ada studi kasus yang mendukung gagasan bahwa hal tersebut dapat mengindikasikan seseorang pernah terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan sebuah laporan kasus yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal, seorang pria berusia 45 tahun dilaporkan menunjukkan lekukan horizontal di kuku jari tangan dan kakinya kepada dokter.
"Lekukan paling terlihat pada kuku jari kakinya yang besar secara bilateral," menurut laporan itu.
Diketahui, tiga setengah bulan sebelumnya, pria itu didiagnosis positif terinfeksi COVID-19 setelah melakukan tes usap. Yang bersangkutan memiliki gejala diare, demam, dan sesak napas selama 10 hari, dan tidak dirawat di rumah sakit.
Seperti yang ditunjukkan Spector, garis di kuku ini dapat menjadi tanda dari banyak infeksi lain atau karena penyebab lain, termasuk hipertensi, epilepsi, eksim, malnutrisi parah, dan kemoterapi.
Sehingga garis-garis di kuku tidak bisa digunakan sepenuhnya untuk menentukan apakah seseorang pernah menderita COVID- 19.
Baca Juga: Covid-19 Dapat Tinggal di Penis dan Sebabkan Disfungsi Ereksi
Selain itu, subjek penelitian perlu dipelajari lebih jauh sebelum kesimpulan diambil. Garis di kuku sendiri tidak berbahaya dan hilang ketika penyakit penyebabnya sendiri telah sembuh.
Jika garis itu tidak hilang atau justru muncul lebih banyak, kita sebaiknya berkonsultasi atau melakukan pemeriksaan ke dokter apakah ada penyakit yang menjadi penyebabnya. [skt]