Berita sains hari ini dan informasi sains hari ini: Sperma tikus berada di luar angkasa selama hampir enam tahun tanpa mengalami kerusakan DNA.
Sainskita.com - Sebuah penelitian menunjukkan sperma tikus yang terpapar radiasi kosmik selama hampir enam tahun bisa menghasilkan anak tikus yang sehat.
Dikutip dari IFLSience, Selasa (15/6/2021), para ilmuwan telah membandingkan sampel sperma tikus beku-kering yang disimpan di Bumi, dengan sampel yang dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Beberapa sampel berada di ISS selama sembilan bulan. Bagian lain ada di sana selama dua tahun sembilan bulan. Bagian terakhir berada di orbit selama lima tahun sepuluh bulan.
Teknik yang berbeda menunjukkan bahwa sperma yang disimpan di orbit tidak memiliki kerusakan DNA dibandingkan dengan yang disimpan di Bumi.
“Radiasi luar angkasa tidak mempengaruhi DNA sperma atau kesuburan setelah diawetkan di ISS, dan banyak keturunan normal secara genetik diperoleh tanpa mengurangi tingkat keberhasilan dibandingkan dengan kontrol yang diawetkan di darat,” ujar para peneliti.
Delapan anak tikus sehat lahir dari sperma tersebut. Tim merehidrasi sel dan menyuntikkannya ke dalam sel ovarium segar yang kemudian ditanamkan ke tikus betina.
Urutan RNA menunjukkan anak-anak tikus ini sama sehatnya dengan tikus yang lahir dari sperma beku-kering yang disimpan di Bumi. Hal yang sama dilakukan untuk sampel yang tinggal di luar angkasa untuk waktu yang lebih singkat, dengan hasil yang serupa.
“Anak-anak tikus luar angkasa ini tidak menunjukkan perbedaan apa pun dibandingkan dengan anak-anak tikus yang kontrol-tanah, dan generasi berikutnya juga tidak memiliki kelainan,” jelas peneliti.
Tim juga membombardir sampel dengan sinar-X untuk mensimulasikan periode radiasi kosmik yang lebih lama. Mereka memperkirakan bahwa sperma tikus beku-kering dapat disimpan di orbit rendah Bumi hingga 200 tahun tanpa mengakumulasi kerusakan pada materi genetiknya.
Penelitian ini jelas penting dalam memahami dampak radiasi kosmik pada mamalia, tetapi penting untuk menekankan bahwa ini tidak dapat diperluas ke perjalanan ruang angkasa secara umum.
Baca Juga: Terungkap! Hiu Gunakan Medan Magnet Bumi seperti GPS untuk Bernavigasi di Lautan
Pada ketinggian rata-rata 400 kilometer, ISS masih berada di dalam medan magnet Bumi, terlindung dari sebagian besar radiasi kosmik.
Kita perlu studi lebih jauh untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas ini. [skt]