Sainskita.com - Dalam mempelajari matematika, kita tentu tidak asing dengan Pi (π). Konstanta matematika yang satu ini berguna untuk menghitung keliling dan luas dari lingkaran.
Pi ada di mana pun lingkaran itu ada, baik di bola lampu, di mata kita, planet, matahari, bulan, bahkan atom, dan sebagainya. Oleh karenanya, kehadirannya sangat bermanfaat dalam kehidupan.
Dengan Pi, kita bisa menghitung keliling dan luas permukaan bumi atau sebuah planet di alam semesta. Hal ini tentu bermanfaat jika manusia ingin memulai penjelajahan di luar angkasa. Itu hanya adalah salah satu contohnya.
Intinya, Pi sangat bermanfaat dalam berbagai aplikasi untuk menganalisis dan mendeskripsikan alam. Pi bahkan hadir dalam persamaan prinsip ketidakpastian terkenal Heisenberg.
Tapi, tahukah kamu apakah Pi itu sebenarnya, bagaimana sejarah penemuannya, dan mengapa dia begitu populer digunakan?
Dirangkum dari Science Alert, Pi merupakan konstanta yang menggambarkan rasio antara keliling lingkaran dan diameternya.
Berdasarkan definisi ini, kita dapat merumuskan Pi adalah hasil perbandingan keliling lingkaran k terhadap diameternya d.
π = k / d
Dari perbandingan tersebut, kita akhirnya bisa memperoleh rumus keliling lingkaran yakni k = π d.
Pi adalah bilangan irasional yang biasanya diringkas menjadi dua tempat desimal sebagai 3,14. Pi dipilih dari huruf Yunani untuk π oleh guru guru matematika Welsh abad ke-18, William Jones, yang berarti pinggiran.
Scient Alert menjelaskan, selama kita bermain dengan lingkaran, kita sadar bahwa dibutuhkan kira-kira tiga diameter untuk membuat sebuah keliling, tidak peduli ukuran bentuknya.
"Bahkan ada bukti rasio ini di antara matematika orang Babilonia kuno, sekitar 4.000 tahun yang lalu, yang memahami bahwa keliling segi enam yang duduk rapi di dalam lingkaran sama dengan enam kali jari-jarinya, memberi kita nilai 3,125," tulis Scient Alert.
Papirus Matematika Rhind, yang dibuat sekitar tahun 1650 SM di Mesir Kuno, mengklaim jika kita menghapus "1/9 dari diameter dan membangun persegi di atas sisanya; ini memiliki luas yang sama dengan lingkaran". Ini berarti setara dengan nilai 3,16049.
Selanjutnya, Archimedes yang juga sangat ahli dalam masalah ini, menggunakan poligon sebanyak yang dimiliki orang Babilonia, mengalikan sisi-sisinya, dia menghasilkan nilai Pi yang lebih teoritis antara 3 dan 1/7, dan 3 dan 10/71. Archimedes tiba di perkiraan bahwa 220/71 <Pi <22/7.
Sekarang, pertanyaannya, mengapa Pi begitu populer digunakan? Jawabannya, sebagaimana yang dijelaskan di awal tadi, Pi berguna dalam berbagai aplikasi untuk menganalisis dan mendeskripsikan alam. Contohnya menghitung keliling dan luas permukaan bumi atau sebuah planet tadi.
Hal itu karena sebagai konstanta untuk semua lingkaran, Pi adalah aksioma yang dapat digunakan untuk membantu mendeskripsikan berbagai fenomena dan konsep di seluruh fisika dan geometri.
"Bahkan di mana lingkaran tampaknya tidak langsung terlibat, Pi dapat membuat penampilan yang aneh. Misalnya, probabilitas bahwa dua bilangan bulat mana pun tidak akan memiliki faktor positif yang sama - yang digambarkan sebagai relatif prima - adalah 6 / π ^ 2," ungkap Scient Alert.
Saking populernya Pi, orang-orang memperingati Hari Pi atau Pi Day setiap tanggal 14 Maret di mana tanggal tersebut mencerminkan tiga angka pertama dari Pi yakni 3,14. [fru]